Tuesday, July 28, 2020

T1ST2PB2

PPKn
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila secara utuh sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari .
2.1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehdupan sehari-hari
4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

SBdP
3.4 Memahami patung.
4.4 Membuat patung.

Tujuan Pembelajaran
  1. siswa mampu menemukan tiga contoh pelaksanaan sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
  2. siswa mampu menerapkan dua kegiatan yang sesuai dengan sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
  3. siswa mampu merencanakan desain patung dan maknanya secara rinci
  4. dengan menggunakan bahan tanah liat, lilin malam, atau adonan plastisin, siswa mampu membuat patung dengan rinci.
Materi PPKn

Kalian masih hafal Pancasila kan? Yuk, kita ucapkan Pancasila bersama-sama!


Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.

Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.

Hari ini kita akan mempelajari sila ke-4 Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan"
Sila ke-4 Pancasila dilambangkan oleh Kepala Banteng.

Penerapan sila keempat dari sila Pancasila sangat penting dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu mungkin menyaksikan beberapa permasalahan dan akan teratasi saat sila ke empat dijalankan.

Selain itu, terdapat pula Butir-butir Pengamalan Pancasila berdasarkan Tap MPR no. I/MPR/2003 sebagai berikut:
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
  • Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
  • Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
  • Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Perhatikan contoh kasus berikut!
Berdasarkan bacaan di atas, jawablah pertanyaan berikut terkait penerapan sila keempat dari Pancasila. Mintalah pendapat/saran dari orang tuamu. (Pertanyaan dan jawaban di tulis di buku tugas Tema)
1. Apa pendapatmu tentang sikap Santi?
2. Apa pendapatmu tentang sikap penduduk?
3. Apa yang sebaiknya Santi lakukan dalam menghadapi masalahnya?
4. Apa yang sebaiknya penduduk lakukan terhadap keberadaan peternakan ayam?

Materi SBdP

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam. 

Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berpikir manusia, maka patung tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Salah satu fungsi patung terdapat dibawah ini.

Fungsi

A. Patung Religi Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk sarana beribadah dan bermakna religius bagi sebagian umat beragama.

B. Patung Monumen Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa lampau.

C. Patung Arsitektur Tujuan pembuatan patung ini adalah menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau keindahan.

D. Patung Dekorasi Tujuan pembuatan patung ini adalah digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman, baik taman rumah maupun taman bermain.

E. Patung Seni Tujuan pembuatan patung ini adalah sebagai karya seni murni untuk estetika yang dapat dinikmati pesan dan bentuknya.

F. Patung Kerajinan Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk dijual karena dibuat oleh para pengrajin dan menghasilkan banyak untung

Bahan Seni Patung

  1. Bahan lunak. Material yang digunakan empuk dan mudah dibentuk. Misalnya tanah liat, plastisin dan sabun.
  2. Bahan sedang. Material yang tidak lunak dan tidak keras. Misalnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu dan kayu mahoni.
  3. Bahan keras. Material dapat berupa kayu atau batu - batuan. Contohnya kayu jati, kayu ulin, batu granit, batu andesit dan batu marmer.

Beberapa contoh patung memiliki makna, seperti:
1. Patung Sura dan Buaya (ikon kota Surabaya)
Apa yang kamu ketahui tentang Patung Sura dan Buaya, Surabaya ...
Kata “Surabaya” diyakini memiliki arti filosofis yaitu “berjuang”. Kata “Surabaya” berasal dari kata sura yang berarti “selamat” dan baya berbarti 'bahaya' , sehingga arti Surabaya adalah Selamat dari Bahaya 

2. Patung Arjuna Wijaya atau juga disebut Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Asta Brata (terletak di Jakarta):
Tahukah Anda? Ini Filosofi Patung Arjuna Wijaya Boyolali
menggambarkan Arjuna dalam perang Baratayudha yang kereta perangnya ’disetirin’ sama Batara Kresna. Kereta itu ditarik delapan kuda, yang melambangkan delapan ajaran kehidupan yang diidolai oleh Presiden Soeharto. Asta Brata itu meliputi falsafah bahwa hidup harus mencontoh bumi, matahari, api, bintang, samudra, angin, hujan dan bulan. Di bagian patung itu terdapat prasasti yang bertuliskan ‘Kuhantarkan kau melanjutkan perjuangan dengan pembangunan yang tidak mengenal akhir.

3. Patung/Monumen Jalasveva Jayamahe (Di Laut Kita Berjaya) terletak di Surabaya
√ Monumen Jalesveva Jayamahe: Sejarah, Gambar, HTM
Monumen ini menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut, serasa siap menantang gelombang dan badai di lautan, begitu pula yang ingin di perlihatkan bahwa angkatan laut Indonesia siap berjaya. Monumen Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.

Latihan Soal PPKn
Cocokkan gambar/kata dengan pasangan yang tepat!

Latihan Soal SBdP
Lengkapi kata-kata berikut dengan memilih huruf yang tersedia!

No comments:

Post a Comment

T.4 SUBTEMA 1 PB 6

 BAHASA INDONESIA 3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca. PPKN 3.3 Menelaah keberagaman sosial, buday...