Friday, October 23, 2020

T4ST1PB1-2

3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca.

3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, menyalurkan, dan menghemat energi listrik.

3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.

3.3 Menelaah keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.

3.1 Memahami reklame


Globalisasi memungkinkan beragam produk dari negara lain dapat kita temui. Kita bisa menemui berbagai makanan dari negara lain seperti pizza, jam tangan atau boneka dari negara lain. Produk Indonesia juga bisa ditemui di luar negeri, misalkan batik. Perkembangan komunikasi dan transportasi menjadikan barang-barang tersebut mudah ditemui di negara lain.


Pada era globalisasi ini Indonesia juga melakukan kerja sama dengan negara lain, termasuk dengan negara-negara ASEAN.

Bentuk kerja sama yang terjalin merupakan kerja sama regional yang melibatkan Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara. Saat ini, organisasi ASEAN menjadi wadah kerja sama di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, keamanan, sosial, dan budaya.

Indonesia pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan kerja sama, menjadi salah satu pendiri ASEAN, Indonesia pernah memimpin ASEAN, dan Indonesia juga ikut serta menciptakan perdamaian di Asia Tenggara.






Paragraf 1: Topik Masalah
Peran penting listrik di era globalisasi.

Paragraf 2 : Deret Penjelas
Pada PLTA, air waduk/sungai masuk ke tangki pengaman tekanan melalui pintu yang diatur oleh katup pengaman. Kemudian air pada pesat mengalirkan air tersebut ke turbin melewati katup pengatur tekanan agar tekanan air lebih besar. Energi potensial air akan menggerakkan turbin sekaligus generator untuk menghasilkan listrik. Listrik tersebut kemudian diatur kapasitas tegangannya dan dialirkan oleh transformator menuju ke saluran transmisi untuk disalurkan ke konsumen.

Paragraf 3 : Kesimpulan dan pesan/pendapat pribadi penulis
Turbin dan generator menjadi komponen utama pada pembangkit listrik. Generator dapat menghasilkan listrik jika turbin bergerak akibat mendapat tekanan dari air, angin, panas bumi, atau lainnya.



Komponen utama pada semua pembangkit energi listrik adalah turbin dan generator/dinamo. Turbin tersebut harus bergerak untuk menghasilkan energi gerak yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator/dinamo.

Pada pusat pembangkit dari waduk-waduk besar, energi listrik yang dihasilkan juga sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan listrik warga di banyak wilayah.

Di daerah perdesaan yang belum terjangkau aliran listrik dari pemerintah, warga terkadang membuat pembangkit listrik secara mandiri dengan memanfaatkan aliran air dari sungai atau air terjun yang ada di daerahnya.

Pembangkit tersebut tentunya menghasilkan energi listrik yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik warga sekitar saja. Pembangkit listrik tersebut dinamakan pembangkit listrik mikrohidro yang memanfaatkan sumber energi alternatif dari aliran air yang ada di lingkungan sekitar.


Reklame adalah suatu media yang terdiri dari tulisan dan gambar untuk menyampaikan informasi. 
Reklame digunakan untuk menginformasikan, mengajak, menganjurkan, dan menawarkan produk. Reklame dibuat menarik sehingga pembaca ingin mengikuti anjuran atau membeli barang yang ditawarkan. 
Ada berbagai jenis reklame di antaranya poster, iklan, plakat, spanduk, selebaran, baliho, buklet,
dan lain-lain.
Reklame ada yang bersifat komersial dan nonkomersial. Komersial digunakan oleh pedagang untuk menawarkan barang atau produknya. Sedangkan nonkomersial digunakan untuk mengajak masyarakat untuk melakukan suatu hal, misalkan hidup bersih, hemat energi, dan lain-lain.
Reklame haruslah menarik. Hal-hal yang harus diperhatikkan dalam embuatnya adalah sebagai berikut.
1. Slogan jelas dan mudah dimengerti.
2. Bahasa baik dan menarik dengan ukuran huruf yang sesuai.
3. Ilustrasi menarik dan mudah diingat.
4. Tata letak gambar dan tulisan baik.


Sahabat Tak Terpisahkan

Hanni dan Duwi telah berteman lama sekali. Sejak belum bersekolah, mereka sering menghabiskan waktu di sore hari untuk bermain bersama. Semua tahu bahwa Hanni dan Duwi tak terpisahkan. Persahabatan mereka tetap terjalin erat, sampai kini mereka telah duduk di kelas 6, di sekolah yang sama.

Dulu, banyak teman yang meragukan bahwa persahabatan Hanni dan Duwi akan bertahan lama, karena latar belakang keluarga mereka yang jauh berbeda. Hanni adalah anak seorang pengrajin batik yang sukses. Walaupun mulai dengan membatik sendiri, kemudian memiliki beberapa pegawai,
sekarang usaha orang tua Hanni sudah berkembang sangat pesat. Mereka sudah memiliki beberapa cabang toko batik di kota untuk memasarkan batik karya mereka. Pegawainya juga semakin banyak. Sementara Duwi, adalah anak seorang penjual kue yang sederhana. Ketika kecil dulu, tiap sore Duwi
ikut ibunya menjajakan kue kepada para pekerja di pendopo batik milik orang tua Hanni. Di sanalah Hanni berkenalan dengan Duwi. Waktu kecil dulu, mereka sangat menikmati saat-saat itu. Namanya anak-anak, perbedaan latar belakang pun tak dirisaukan. Permainan mereka tetap saja asyik. Petak
umpet, petak jongkok, rumah-rumahan, atau masak-masakan.

Tetapi, yang membuat persahabatan mereka bertahan lama adalah sikap Hanni dan Duwi yang saling menghargai satu sama lain. Hanni tidak pernah menganggap dirinya berbeda dengan Duwi. Bukan hanya Duwi yang bermain ke pendopo batik Hanni, tetapi Hanni pun tak sungkan bermain ke rumah
sederhana milik keluarga Duwi. Ia malah menikmati makan siang atau makan jajanan sore di rumah Duwi. Memang, ibu Duwi pandai memasak. Namanya juga penjaja kue, pasti pandai juga membuat aneka masakan. Hanni justru senang dengan kedekatan dan kesederhanaan suasana di keluarga Duwi.
Acara makan bersama yang selalu ramai penuh cerita, karena semua hadir dengan kisah masing-masing.

Sebaliknya, ketika Duwi bermain ke rumah Hanni, tidak dirasanya minder sedikit pun. Ayah dan ibu Hanni tidak pernah juga memperlakukan Duwi super istimewa karena Duwi anak penjaja kue. Santai saja Duwi membaca-baca koleksi buku cerita Hanni di kamarnya ketika Hanni sedang melakukan hal
lain. Kadang-kadang Duwi pun ikut membantu ketika Hanni harus melipat-lipat batik dan memasukkannya ke dalam plastik sebelum siap dikirim ke toko. Duwi kagum dengan Hanni dan keluarganya. Walaupun punya banyak pegawai, Hanni dan saudara-saudaranya tetap terlibat untuk membantu usaha orang tuanya. Membantu sesuai usia dan kemampuan. Terlihat bahwa
mereka meraih sukses memang karena kerja keras.

Begitulah sahabat, tak ada kata-kata yang perlu diucapkan untuk menyatakan sayang pada sahabat. Hanya diperlukan sikap yang tulus, tak pandang perbedaan, saling menghargai, dan saling belajar. Rasa sayang yang tulus pada sahabat akan membentuk pertemanan yang indah dan tak terpisahkan.

Hanni dan Duwi berbeda latar belakang ekonomi keluarga. Namun demikian, mereka tetap berteman baik. Hanni tetap menghargai Duwi dan tidak bersikap sombong. Hanni belajar kesederhanaan dari Duwi. Duwi menghargai Hanni dan tidak malu berteman dengannya. Duwi belajar sikap tidak sombong dari Hanni.

Latihan Soal IPS


Latihan Soal Bahasa Indonesia

Latihan Soal IPA

Latihan Soal SBDP

No comments:

Post a Comment

T.4 SUBTEMA 1 PB 6

 BAHASA INDONESIA 3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca. PPKN 3.3 Menelaah keberagaman sosial, buday...